Minggu, 22 Januari 2017
Senin, 16 Januari 2017
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Pembelajaran saat ini telah mengalami
perkembangan dan telah sedemikian bervariasi di masyarakat. Sehingga perlu
untuk mengklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri khusus dengan melakukan evaluasi
pembelajaran di kemudian hari. Saat ini,
secara umum model pembelajaran konvensional masih digunakan dalam proses
pembelajaran, model pembelajaran ini paling banyak diterapkan oleh para tenaga
pendidik kepada para peserta didiknya khususnya lagi untuk pembelajaran
setingkat SD hingga SMP. Ciri khusus dari pembelajaran ini adalah seorang
tenaga pendidik aktif menyampaikan materi pembelajaran peserta didiknya secara
langsung. Sehingga hal ini membuat pembelajaran ini dikenal dengan pembelajaran
ceramah.
Model pembelajaran konvensional
menimbulkan kejenuhan bagi peserta didik, sementara mereka perlu menggali
segala potensi yang dimilikinya selama proses pembelajaran. Saat ini, para ahli
di bidang pendidikan telah mengembangkan model-model pembelajaran yang bersifat
inovatif yang lebih berpusat pada siswa
atau student centered. Artinya,
pembelajaran tersebut memberikan peluang kepada peserta didik untuk
mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri (self
directed) dan dimediasi oleh teman sebaya (peer mediated instruction). Pembelajaran inovatif mendasarkan diri
pada paradigma konstruktivistik. Pembelajaran inovatif biasanya berlandaskan
paradigma konstruktivistik membantu peserta didik untuk menginternalisasi,
membentuk kembali, atau mentransformasi informasi baru.Untuk memaksimalkan
proses pembelajaran hingga bisa mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan
maka diperlukanlah perencanaan pembelaran terlebih dahulu. Sedangka sebelum
membuat perencanaan pembelajaran, terlebih dahulu kita perlu melakukan analisis
kebutuhan terhadap peserta didik. Hal ini perlu dilakukan agar nantinya materi yang
diterima oleh peserta benar – benar
suatu yang dibutuhkan. Oleh karena pentingnya analisis atau need assessment.
Dalam rangka menjadikan sekolah dari berbagai tingkatan sebagai sekolah model yang menjadi sekolah sasaran
untuk mengimplementasikan penjaminan mutu internal, diperlukan model
pembelajaran inovatif untuk penyampaian materi pendampingan ke sekolah agar
materi yang disampaikan mudah diterima oleh peserta. Pada kegiatan tersebut
juga dihadiri oleh sekolah imbas yang turut dihadirkan. Sekolah imbas adalah
sekolah yang berdekatan lokasinya dengan sekolah model. Jumlah sekolah imbas
adalah 5 sekolah.
Video SPMI
Berikut ini adalah Materi detail terkait dengan Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan oleh Satuan Pendidikan, yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendreral Pendidikan Dasar dan Menengah - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016.
Langganan:
Postingan (Atom)